Tuesday, October 2, 2007

Google with different colour

Beberapa bulan lalu saya diberitahu oleh teman saya tentang sebuah search engine yang cukup baik. Namun karena saya kurang memperhatikan hal tersebut, saya tidak begitu memperdulikan search engine tersebut. teman saya memperkenalkan Blackle kepada saya. Katanya, kemampuan searchingnya mirip dengan google. Nama Blackle merupakan singkatan dari "Black Google". Begitu katanya.

Sekitar 2 hari yang lalu, saya membeli sebuah buku tentang kisah sukses google. saya membacanya sekitar sepertiga bagian. saya membaca bahwa google sebenarnya diperuntukkan bukan untuk bisnis, melainkan membantu pengguna internet dengan mengkatalogkan jutaan web, sehingga dapat dicari dengan mudah. Google berhasil memperkenalkan teknologinya, yakni PageRank yang sudah dipatenkan dengan bantuan Stanford University. Lalu setelah saya membaca buku tersebut, saya jadi ingat dengan Blackle yang diperkenalkan teman saya beberapa bulan lalu.

Baru kemarin saya membuka Blackle dan mencicipi sedikit fiturnya. Blackle diciptakan oleh seorang Doktor Psikologi Australia, Dr. Heap dan perusahaannya. Blackle diklaim mampu menghemat energi karena fondasi warna yang "Totally Black". Saya mulai tertarik dengan konsep hemat energi melalui warna yang gelap.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh ecoiron, sebuah halaman web yang berwarna putih memerlukan daya sekitar 74 watts sedangkan untuk yang berwarna hitam hanya membutuhkan sekitar 59 watts.

Coba kita lihat Google yang asli dengan design minimalis dan background putih. Google mendapat sekitar 200 juta pencarian setiap hari. Dengan asumsi 1 kali pencarian adalah 10 detik, maka google menghabiskan sekitar 550.000 jam (200 juta dikalikan 10, lalu dibagi 3600). dengan asumsi kita menjalankan browser pada mode full screen, maka penghematan yang bisa dilakukan adalah sekitar 15 Watt (74-59 watt). Berarti dalam sehari akan dihemat sekitar 8,3 megawatt hours atau sekitar 3000 megawatt hours per tahun. dapat dihitung dengan rupiah, berapa penghematan yang dapat dilakukan dalam setahun. dan dapat dilihat bahwa terjadi penghematan dalam bentuk energi dalam jumlah yang cukup banyak.

Tetapi dengan studi lebih lanjut, diketahui bahwa hal ini hanya berlaku untuk monitor tipe CRT. Studi yang dilakukan oleh techlogg.com dengan melibatkan 27 monitor, mendapatkan hasil bahwa untuk monitor CRT, memang hasilnya cukup baik. Artinya memang warna bisa menghemat energi. Tetapi untuk teknologi LCD yang sekarang sedang marak dan diprediksi baik kedepannya, belum menunjukkan hasil yang signifikan.

But for the sake of fairness, here’s what we suggest – if you’re using a CRT monitor, you can save some power by using Blackle however it won’t be as much as its supporters will have you believe. We still think it’s around half.
If you’re using a 22-inch or smaller LCD screen, stick with Google if you want to keep power consumption to a minimum. However, if you have a 24-inch or larger LCD monitor, on average, Blackle is the cheaper option but it’s not a guarantee – as we said, we found one 28-inch LCD monitor that bucked that trend.
However, the power consumption difference between Google and Blackle on all 23 LCD monitors was as small as you could get – an increase of 100mW (0.1Watts). So after all that testing, we’re in a better position to say that anyone else that Blackle makes next to no difference, on average, with LCD monitors.

Ada cara lain yang lebih mudah untuk menghemat energi. Beberapa produsen notebook seperti Apple sudah membenamkan fungsi energy saver. Artinya komputer bisa mematikan monitor secara otomatis bila tidak sedang dipakai. cara ini selain menghemat baterai pada notebook, juga dapat mengurangi panas pada badan notebook. Masing - masing operating system memiliki konfigurasi yang berbeda - beda untuk energy saver ini. Untuk lengkapnya dapat dilihat di energy star for manually enabling power management.

Ada beberapa cara lain yang dapat ditempuh, antara lain :
  • Mematikan fungsi screen saver karena screen saver tidak akan menghemat baterai anda. Faktanya screen saver tidak hanya membuang energi, tetapi juga menahan harddisk untuk terus bekerja. jadi secara tidak langsung, harddisk juga akan memakan energi.
  • Sebagian aplikasi 3rd party memiliki fitur untuk berjalan di background. Ini seringkali membuat PC tidak bisa masuk ke mode sleep atau hibernate.
  • Beberapa website tidak membiarkan sleep mode selama animated banner mereka berjalan. Matikan website tersebut, dan biarkan PC anda "tidur"
  • Matikan PC setelah tidak digunakan.
  • Kurangi brightness dari monitor anda bila tidak diperlukan.

Ada pepatah yang mengatakan Hemat itu Pangkal Kaya. Hemat energi diperlukan supaya energi tersebut juga tetap berlimpah sampai ke anak cucu kita. Tidak usah berpikir terlalu jauh mengenai konsep hemat energi. Banyak yang dapat dilakukan oleh diri anda sendiri, mulai dari desktop anda pribadi.


Salam teknologi,
Robert


1 comment:

Anonymous said...

robet nda mutu "stui, buka blog gw donk"